--> Skip to main content
Kerjain

follow us

Pentingnya Bertanya ke HR di Akhir Sesi Interview

“Baik. Ada pertanyaan? Apa ada yang mau ditanyakan?”

Di akhir-akhir sesi interview, biasanya para HR akan melayangkan kalimat tanya sejenis itu pada para kandidat, calon karyawan, bukan? Ya, setelah kita diberondong banyak pertanyaan, giliran kita lah yang dipersilahkan untuk bertanya balik, dan sang HR biasanya melayangkan kalimat tersebut dengan senyum lebarnya. Nah, supaya diterima bekerja, kita tentu ingin menyikapi pertanyaan HR tersebut dengan baik, supaya kita lolos dari pertanyaan HR tersebut, ya, supaya lolos interview kerja tentunya.

Nah pertanyaannya di sini adalah, sebetulnya, penting atau tidak ya memberikan feed back atas pertanyaan tersebut? Toh kalau semua kita anggap sudah jelas dan tuntas dikupas dalam sesi wawancara atau interview, apa pula yang harus ditanyakan kembali, apa yang harus ditanyakan pada HR di depan kita? Bukan begitu? Hampir semua dari kita para pencari kerja berpikiran seperti itu. Bahwa kewajiban kita sebagai pencari kerja dalam sesi wawancara, sudah selesai saat HR sudah mengakhiri sesi wawancara/interviewnya.

Karenannya, kita seringkali mengabaikan moment ini dan menjawab “Tidak Pak/bu terima kasih. (Yang bapak utarakan tadi) Sudah cukup jelas bagi saya,”. Padahal, kalau kita mau memanfaatkan sesi balik bertanya yang diberikan, bukan tidak mungkin kita akan mendapat nilai plus dimata perekrut. Karena supaya terlihat bagus atau baik di mata HR, kita memang harus melakukan hal tersebut.

Ya, sebaiknya, bertanyalah. Karena dengan bertanya, kita akan tampak lebih antusias untuk bekerja, lebih sungguh-sungguh, lebih serius dalam mencari kerja. Lalu kira-kira pertanyaan seperti apa sih yang memberikan nilai plus buat kita di mata perekrut atau dimata HR dan membuka peluang lebih besar bagi kita untuk bisa direkrut dan bergabung dengan perusahaan? Berikut contoh-contoh pertanyaan yang bisa kita ajukan pada perekrut/HR pada sesi wawancara/interview;


1. “Bagaimana budaya kerja di perusahaan ini?”

Pertanyaan ini akan membuat kita terlihat bersedia belajar, dan loyal dari hal yang paling mendasar di perusahaan. Dengan bersedia beradaptasi dengan budaya kerja di kantor, maka kita sudah memperlihatkan bahwa kita adalah calon karyawan yang baik.

Sangat diaayangkan jika kita melewatkan pertanyaan ini, karena bisa saja pertanyaan sejenis ini akan berdampak sangat positif bagi kita dan kita bisa diterima bekerja.

2. “Apa saja yang bisa saya lakukan, apa saja syarat, untuk bisa menjadi kandidat karyawan terbaik di perusahaan ini?”

Dengan bertanya hal ini, menunjukkan bahwa kita akan bersungguh-sungguh untuk bekerja dan mempunyai target pribadi yang tinggi, tentunya hal tersebut akan berdampak positif bagi perusahaan jika merekrut kita.

Jika kita melewatkan pertanyaan ini, bisa saja kita meninggalkan kesan bahwa kita adalah orang yang "biasa-biasa saja" dan tidak mempunyai nilai plus dimata HR, sayang sekali bukan?

3. “Apa saja goals, rencana pencapaian, atau tujuan perusahaan ini dalam jangka pendek dan juga jangka panjang?”

Pertanyaan tersebut akan membuat kita tampak visioner dan jauh dari kesan pribadi yang ogah-ogahan dan bekerja dengan kemampuan seadanya. Orang-orang seperti ini jarang ditemui, dan tentu saja akan membuat HR condong untuk melabuhkan pilihannya kepada kita ketimbang pada kandidat lain, untuk diterima bekerja. Jadi sangat disayangkan, jika kita sampai melewatkan pertanyaan ini.

Sekian, semoga uraian ini bermanfaat bagi sahabat-sahabat yang penasaran dan mencari jawaban dari apa yang harus dilakukan jika HR bertanya di akhir sesi interview kerja.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar