Dalam artikel ini, saya menyadur dan mengambil intisari dari jurnal karya Akina Chargalaf, seorang pengusaha, traveller blogger, sekaligus seorang motivator asal Guam. Semoga bermanfaat.
Diceritakan pada suatu masa Akina berpindah dari tempat asalnya Guam, ke Bali. Perjalanan pindah ini ia lakukan untuk mencari inspirasi, menyalakan kembali semangatnya yang meredup setelah motivasinya untuk sukses seolah hilang beberapa tahun silam karena sesuatu hal. Ia kehilangan sesosok gadis periang yang ambius yang mempunyai banyak impian dan pencapaian, dalam dirinya.
Banyaknya daftar lamaran pekerjaan yang ditolak, hingga tagihan kartu kredit yang terus menggunung jadi penyebab ia begitu down. Ia pun pindah ke Bali guna memunculkan kemungkinan mendapat pekerjaan baru. Karena masih ada ribuan lowongan pekerjaan di luar sana tentunya. Ia melakukan itu setelah berdiskusi dengan mentornya, ayahnya, dan pihak-pihak lain yang bisa memberikan stimulus masukan.
Semua yang dilalui, membuatnya menyadari bahwa ia masih kurang matang, kurang dewasa dengan ilmu yang juga kurang mumpuni, itu yang membuatnya jatuh ke lubang yang semakin dalam dengan melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Ia pun kembali merenungi dan menyadari, ada yang salah dari visi yang ia bangun dalam hidupnya.
Hingga pada suatu malam ia tersentak dan mulai menemukan titik perubahannya, dimana pada saat itu, ia menerima panggilan telepon yang membuat jiwanya terguncang, ayahnya meninggal mendadak. Keterguncangan batinnya, setidaknya dikemudian hari membawa dampak baik dimana api semangat dalam jiwanya kembali muncul, dan mulai membara. Karena mendiang ayah memang selalu membersamai dalam setiap usahanya, dan menjadi penyemangatnya. Dan mereka berdua adalah dua insan yang selalu terhubung tak terpaut jarak.
Dengan itu ia menyadari, ia masih mempunyai api harapan dalam dirinya. Dan memang api itu akan selalu ada meski kadang meredup dalam perjalanannya.
Ada pesan yang ditinggalkan dan bisa kita ambil pelajaran dari perjalanan hidup Akina Chargalaf ini, untuk kita tiru dan jadikan contoh dalam cara memulihkan motivasi dan kembali menyalakan api semangat ketika kita merasa gagal.
Beberapa poin tersebut antara lain :
1. Ubah fokus Anda
Perhatikan bagaimana Akina dengan hutang kartu kreditnya, visi hidupnya yang
tidak jelas, serta daftar panjang lamaran pekerjaan yang ditolak. Dalam tulisannya Ia mengatakan "Itu semua
Adalah apa yang saya fokuskan, pada saya, dalam diri saya,"
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk meninjau dan bertanya, hal apa yang
benar-benar Anda fokuskan dalam hidup?
Apakah tentang serangkaian peluang yang hilang, yang Anda begitu percaya diri sebenarnya Anda bisa mendapatkannya? Atau yang lainnya? Padahal tentu semuanya
menghabiskan banyak waktu dan energi, bukan?
Alih-alih maju melangkahkan kaki, kadang kita terjebak dalam siklus pemikiran tentang bagaimana caranya agar hidup semakin maju.
Seringkali juga kita terlalu fokus pada kegagalan ketimbang fokus pada langkah-langkah kecil yang sudah kita lakukan dalam berproses. Meski akhirnya gagal, langkah-langkah kecil tersebut tetap adalah suatu kemajuan karena setidaknya kita telah mencoba, dan tak berdiam diri.
2. Temukan arah, dan temukan kualitas di dalam diri Anda dan percaya
bahwa itu benar-benar ada.
Ya, seperti kisah Akina di atas yang kembali menemukan arah atau haluannya dan kembali percaya pada dirinya untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpinya. Karena daftar lamaran pekerjaan yang banyak dalam waktu yang panjang, yang tentunya menyita tenaga dan biaya, hingga terbang dari negera asalnya dan berharap untuk mendapat pekerjaan di tempat lain, energi apa yang membuatnya bisa melakukan hal tersebut? Jika bukan energi penuh mimpi, energi untuk sukses yang begitu bergelora. Di sisi lain ia juga begitu percaya diri, ia terus mengirimkan lamaran pekerjaan, bahkan hingga berangkat ke luar negeri. Apakah dengan itu ada jaminan ia akan diterima bekerja dan sukses? Tidak! Tapi ia tetap melakukannya.
3. Temukan dan bakar kembali "Api" Anda
Dalam cerita di atas, setelah ayah Akina meninggal, ia seolah menemukan "Api" nya kembali, dengan itu ia kembali menjalani kehidupan dengan penuh niat, dan menjalani kehidupan dengan penuh warna, bukan hanya untuk dirinya tetapi juga untuk ayah yang dicintainya.
Setelah kejadian itu, setiap hari ada kanvas kosong yang baru, 24 jam yang baru. Semua penuh semangat dan dirinya seolah ter-reset, ter-reboot setiap harinya dalam hal semangatnya. Ia kembali bisa menjalani hari dengan karya dan positif dengan energi yang tak menurun, setiap harinya. Tidak ada lagi bola bergulung tak berkeseduhan yang menyita banyak energi, dalam hati dan hidupnya.
Menemukan "Api" adalah langkah pertama untuk memulihkan
motivasi. Sebaliknya, jika kita bertindak mengikuti nafsu, menggugu pada alasan dan sanggahan karena kegagalan yang datang beruntun. Itu hanya akan
menyebabkan bola bergulung semakin parah.
4. Selalu berhubungan dengan orang-orang yang lebih berpengalaman, mentoring.
Mentor ataupun orang-orang positif yang selalu kita ajak diskusi, memainkan peran penting dalam pertumbuhan pribadi. Mereka adalah individu, yang memberi Anda
saran dan juga mendukung dan memotivasi. Dan, mereka percaya Anda lebih dari Anda percaya pada diri sendiri. Seperti Akina dengan ayah dan orang-orang di sekelilingnya pada cerita di atas. Jangan ragu untuk meminta masukan dan koreksi dari mereka, ketika anda merasa stagnan.
5. Melawan "gravitasi"
Pernahkah Anda memperhatikan, jumlah energi yang dibutuhkan bola untuk
jatuh ke tanah dibandingkan dengan energi ketika kita melemparkannya ke udara? Tentu ada lebih banyak penolakan melemparkan sesuatu ke atas, dibandingkan dengan
membiarkannya jatuh bebas. Perlu lebih banyak energi untuk mengangkat sesuatu ke atas, ketimbang kita membiarkan sesuatu itu jatuh terhempas . Ya, itulah kehidupan, kita harus bersedia mengeluarkan lebih banyak energi untuk melawan "gravitasi", jika tidak, kita akan tehempas, dan tertinggal. Jadi, naikilah tangga, lemparkan ke udara, lawan "gravitasi" agar Anda bisa terus naik dan berkembang.
Rujukan : https://www.lifehack.org/809791/how-to-get-motivation